Juara Lomba Karya Ilmiah Remaja Kemenag 2018 Disabet Sekolah Damai

Cek Bandung – Tulisan ilmiah siswa SMAN 2 Jombang menjadi yang terbaik pada ajang Lomba Karya Ilmiah Remaja (KIR) tahun 2018. KIR kali keempat ini diikuti perwakilan peserta dari 23 provinsi.
KIR merupakan program tahunan yang digelar Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) Ditjen Pendidikan Islam Kemenag. Pemenang diumumkan di Bandung usai tahap grand final yang diikuti 6 finalis KIR 2018, Sabtu (08/12).
“Juara I KIR 2018 diraih Khafidzh Salsabila Widya dari SMA N 2 Jombang-Jawa Timur,” terang Kepala Seksi Pembinaan Keagamaan Siswa Subdit PAI pada SMA/SMALB/SMK Herry Zakaria saat membacakan pengumuman.
“Khafidzh mengangkat Judul KIR: Sekolah Damai: Studi Model Pendidikan Agama Islam Wasathiyah Sebagai Upaya Menangkal Radikalisme di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Jombang,” sambungnya.
Sebagai juara I, Khafidzh berhak mendapat hadiah senilai Rp. 17.500.000. Selain itu, dia juga mendapat piagam dan trofi.
Berikut ini daftar pemenang lainnya pada KIR 2018:
Juara II: Nurul Azizah Dian Rahmawati dari SMA N 3 Semarang-Jawa Tengah. Judul KIR: Guyub Rukun dalam Keberagaman Agama Wujudkan Kebersamaan Membangun Ekowisata. (Rp15,5juta)
Juara III: Dhita Syaqila Nurul Izmi dari SMA N 4 Tebing Tinggi-Sumatera Utara. Judul KIR: Penyesuaian Diri Mualaf Terhadap Nilai Keagamaan dan Perbedaan Agama di Dalam Keluarga. (Rp13,5juta)
Harapan I: Naura Zalfa Addintama dari SMA N 1 Gresik-Jawa Timur. Judul KIR: Ucigama: Ular Tangga Cinta Keberagaman Beragama sebagai Media Pembelajaran tentang Keberagaman Beragama di Indonesia Pada Anak Usia Dini Berbasis Permainan. (Rp11,5juta)
Harapan II: Yandi Permana dari SMA N 4 Lahat-Sumatera Selatan. Judul KIR: Peran Kearifan Lokal dalam Mencegah Terbentuknya Masyarakat Apatis: Studi Kasus Tradisi Pantauan Kematian di Kecamatan Kota Agung Kabupaten Lahat dalam Mewujudkan Masyarakat Multikultural. (Rp9,5juta)
Harapan III: Lale Ayu Ispiani Lestari dari SMA N 1 Jonggat-Nusa Tenggara Barat. Judul KIR: Relevansi Makna Terjemahan Lirik Lagu Deen Assalam (Versi Grup Musik Sabyan Gambus) dengan Wajah Keberagaman Indonesia. (Rp7,5juta)
Sesditjen Pendidikan Islam Imam Safei mengajak agar para finalis untuk mengembangkan potensi daerah melalui tulisan. “Kita tingkatkan potensi daerah melalui tulisan seperti novelis Andrea Hirata dengan karyanya Laskar Pelangi. Kembangkan narasi cerita yang anda terlibat di dalamnya sehingga bisa mendalami cerita yang ditulis,” paparnya.
“Kita siapkan program untuk pengembangan SDM, untuk program KIR bisa kita hubungkan dengan LIPI agar bisa berkembang lebih besar,” sambung pengasuh Pondok Pesantren Pendawa.
Direktur Pendidikan Agama Islam Rohmat Mulyana Sapdi berharap lomba KIR dapat mendorong siswa-siswi untuk berkarya sehingga dapat meningkatkan mutu Pendidikan Islam. “Kegiatan ini memberikan kesempatan siswa-siswi bersaing memperlihatkan karyanya. Ini akan mendorong siswa-siswi lain untuk berkompetisi,” ujar Rohmat. (Les)