25 Unit Sumur Bor Siap Mengairi 75 Ribu Warga Bogor

Cek Cijeruk -Kabupaten Bogor mendapatkan 25 unit sumur bor yang tersebar di 17 Kecamatan memberikan pasokan air bagi sekitar 75 ribu warga, menurut Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Andriani

“Kabupaten Bogor mendapatkan bantuan sebanyak 25 unit sumur. Hari ini 18 unit diresmikan dan sisanya sudah diresmikan langsung oleh Menteri Ignasius Jonan pada Desember 2018,” katanya saat meresmikan sumur bor di Desa Cibalung Kecamatan Cijeruk, pada Jumat (28/3).

Andriani juga mengatakan alokasi anggaran yang dihabiskan untuk membangun 25 sumur bor yang ada di Kabupaten Bogor sebesar Rp 7,2 Miliar.

Ia juga mengatakan Kementerian ESDM menyerahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor mengenai proses penyaluran air tersebut kepada warga.

“Yang kita bangun dari sumber air, dapat satu tor, ada pompa, jenset, itu aja dari kami. Penyaluran ini diserahkan ke desa. Intinya setelah diresmikan diberikan ke pemda. Kami cuma membantu daerah sulit air,” ungkapnya.

Andriani menyebutkan kelebihan sumber air tersebut ada pada kedalaman pengeboran yang mencapai 135 meter sehingga mampu menghasilkan 2 kibik liter air per detik.

“Ini berbeda dengan sumur dangkal yang biasa dibangun warga yang hanya mencapa 40 meter. Sehingga pada musim kemarau pun air bor ini masih akan berjalan,” jelasnya.

Sementara itu, Penjabat (Pjs) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin mengucapkan terima kasih atas bantuan sumur bor ini, pasalnya walaupun Bumi Tegar Beriman merupakan daerah hujan yang cukup tinggi namun jika masuk musim kemarau ada 17 kecamatan dari 40 kecamatan yang mengalami kesulitan air.

“Kami tak pungkiri dari 40 kecamatan ada 17 kecamatan yang masuk status rawan air jika memasuki musim kemarau, selain pembangunan sumur bor solusi lainnya yang kita sedang lakukan adalah melindungi mata air  dan wilayah konservasi dari alih fungsi,” ucap Burhanudin.

Adapun Anggota Komisi VII DPR RI Adian Napitupulu menuturkan orang bisa tidak makan 10 hari akan tetapi tidak bisa bertahan bila tidak minum selama itu, sehingga hak masyarakat Indonesia dalam mendapatkan air khususnya air bersih ini akan terus kami perjuangkan.

“tiap tahunnya bersama Kementerian ESDM kami membangun sumur bor di kampung-kampung yang mengalami kekeringan, sehingga masyarakat dapat terlayani mendapatkan pasokan air bersih”tuturnya.

Ditempat yang sama Wiwik Warga Desa Cibalung RT 02 RW 04 mengungkapkan sudah puluhan tahun kampungnya mengalami kesulitan air jika Bogor memasuki musim kemarau hingga jika mau mandi warga mandi di Sungai Cisadane sedangkan untuk air minum warga membeli air isi ulang.

“Kalau musim kemarau kami harus turun 500 meter ke Sungai Cisadane untuk mandi dan cuci, sedangkan untuk keperluan masak dan minum kami membeli air isi ulang,” ungkap Wiwik. (Lis)