Halaqoh Kebangsaan, Penguatan Amanat Keumatan dan Kebangsaan

Klik Cipanas – Ketua PCNU Kabupaten Cianjur Choirul Anam, Direktur Assyifa Institute Budhy Setiawan, Sekretaris Jenderal Alumni Syuriah, M Najih Arromad Loni,dan tamu undangan dari berbagai kalangan hadir dalam acara Halaqoh Kebangsaan.

Acara yang digelar Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cianjur bersama Assyifa Institute pada Rabu (03/04/19) ini bertujuan untuk menyampaikan amanat berkaitan dengan pesta demokrasi masyarakat Indonesia pada 17 April 2019 nanti.

“Lahirnya pemimpin-pemimpin Nasional itu memiliki dua amanat. Yakni amanat keumatan dan amanat kebangsaan. Dalam konteks kebangsaan ini, bagaimana supaya tetap mengokohkan ukhuwah islamiyah dan fathaniyah. Jangan sampai ukhuwah kita ini terpecah belah hingga seterusnya. Kalaupun misalnya ada, diharapkan hanya sebatas sampai selesai pemilu. Setelah itu, iya biasa lagi. Kita semua kembali mengokohkan ukhuwah islamiah umat, ” ujar Choirul Anam.

Ia menambahkan, “Pada sistem ketatanegaraan Indonesia ini, kita tidak mengenal mana oposisi mana penguasa. Karena menurutnya, sudah jelas terkandung dalam Pancasila, yakni kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Artinya segala sesuatunya mesti dilakukan dengan musyawarah.

Di masa depan, calon pemimpin hanya akan ada dua, jadi mau tidak mau, kita harus memilih. Bagi kita yang memiliki hak suara, gunakan sebaik-baiknya. Jangan kita larut dalam perdebatan di musim politik yang panas ini. Bijak menerima dan membagikan informasi agar terhindar dari berita hoaks”.

Dalam kesempatan yang sama, Budhy Setiawan Direktur Assyifa Institute mengatakan, “dalam rangka mensyiarkan prinsip-prinsip Islam moderat atau Islam wasatiah, Asyifa Institute bekerjasama sepenuhnya mendorong kegiatan PCNU ini guna memberikan pemahaman terkait Pemilu yang sangat kentara sekali dalam dua Pemilu 2014 dan sekarang. Jadi isu-isu keagamaan dalam dua pemilu itu sangat mencuat. Padahal kalau kita lihat dalam Pemilu sebelum 2014, tidak ada persoalan dalam hal itu. Baik isu keagamaan maupun isu yang lain seperti sekarang, hingga menimbulkan hoax.”

Menurut Calon Legislatif DPR RI tersebut, dalam kajian Islam moderat ini, Asyifa Institute sering sekali mendorong sejumlah kegiatan yang terkait dalam pendidikan Islam serta acara-acara Nahdatul Ulama (NU) yang berhubungan dengan Islam moderat.

“Jadi pada intinya Islam moderat yang kita kembangkan dalam kajian di Asyifa Institute ini lebih kepada nilai-nilai atau kultur yang ada di Indonesia. Sehingga nilai Islam moderat ini bisa lebih muncul ke permukaan, bukan hanya isu di udara saja,” tuturnya. Dengan adanya kerjasama di sejumlah PCNU yang ada di Jawa Barat ini, Budhy berharap, bisa memberikan pemahaman yang luas kepada umat muslim. Dengan bagaimana sebenarnya politik Pilpres dan Pileg ini bisa membawa keutuhan kebangsaan dan keutuhan keumatan bangsa.

Sekjen Ikatan Alumni Syuriah, M Najih ArromadLoni sangat mengapresiasi acara Halaqoh Kebangsaan ini.

Menurutnya, acara-acara semacam ini penting untuk digelar sebagai pengingat kepada masyarakat agar senantiasa mementingkan nilai-nilai universal kebangsaan di tengah pragmatisme politik terutama menjelang Pilpres.

Sekjen Ikatan Alumni Syuriah, M Najih ArromadLoni sangat mengapresiasi acara Halaqoh Kebangsaan ini.

Menurutnya, acara-acara semacam ini penting untuk digelar sebagai pengingat kepada masyarakat agar senantiasa mementingkan nilai-nilai universal kebangsaan di tengah pragmatisme politik terutama menjelang Pilpres. “Jadi acara ini melibatkan banyak kalangan, terutama kalangan milenial yang merupakan porsi yang cukup besar dari masyarakat kita.

Melalui cara-cara inilah bisa terjadi proses mediasi, atau proses pendewasaan kepada masyarakat terutama dalam menyikapi pilihan politik menjelang Pilpres,” tukasnya. (Rzr)