Orientasi Kerja Baznas

CekJakarta  – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan para amil di lembaga zakat adalah ujung tombak pelayanan kepada muzaki dan mustahik.

Amil bekerja menghimpun dana zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya bukan buat membesarkan lembaga melainkan untuk disalurkan kepada yang berhak tanpa pilih kasih. “Sebagai organisasi dan lembaga yang membawa nama zakat, orientasi kerja kita haruslah untuk memuliakan umat. Lembaga zakat harus membaur dengan persoalan riil masyarakat, tidak menjadi lembaga elit yang berjarak dengan problematika kehidupan sosial keumatan di lapisan bawah,” kata Menag Lukman Hakim dalam sambutanya di malam Penganugerahan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Award 2019.

Mengusung tema Zakat Tumbuh Bermanfaat, Baznas Award 2019 digelar di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, Senin (26/8/2019).

Gelaran malam Anugerah Baznas Award 2019 dihadiri sejumlah pimpinan kementerian dan lembaga negara, para Duta Besar negara sahabat, pengurus Baznas pusat dan daerah, mitra kerja Baznas serta sejumlah kepala daerah.

Menurut Menag, semua lembaga pengelola Baznas dan LAZ dituntut untuk bekerja meningkatkan kontribusi zakat terhadap pengurangan angka kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat menuju standar hidup yang layak.

“Pengukuran dampak keberhasilan pengelolaan zakat terhadap pembangunan sosial dan ekonomi umat bukan sekadar deretan angka dan tabel, tetapi harus dapat dilihat dan dirasakan di tengah masyarakat,” tutur Menag.

Segenap umat Islam, lanjut Menag, perlu disadarkan bahwa zakat sebagai institusi publik, bukan hanya sekadar ibadah untuk diri pribadi. Namun lebih dari itu, zakat merupakan ibadah maaliyah ijtimaiyah yang membawa misi melindungi kemanusiaan dari segala hal yang berpotensi dapat merendahkannya.

“Karena itu, jangan menganggap mustahik zakat hanya sebagai objek penyaluran dana zakat yang tangannya berada di bawah saudara saudara, tetapi tempatkan dan hargai mereka sebagai mitra lembaga dalam mencapai tujuan zakat itu sendiri,” harap Menag.

Malam itu, Menag juga menyerahkan anugerah Baznas Award 2019 untuk kategori Kepala Daerah Pendukung Kebangkitan Zakat 2019, yaitu: Gubernur, Walikota dan Bupati. Anugerah Baznas Award 2019 juga diserahkan Ketua Baznas Bambang Sudibyo dan Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin kepada penerima award untuk masing-masing kategori.

Baznas Award 2019 diberikan kepada tujuh kategori penerima award, di antaranya kelompok dilingkungan Baznas, Baznas Daerah, Lembaga Amil Zakat (LAZ), dan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) se-Indonesia atas kinerja kelembagaan.

Untuk individu, Anugerah Baznas Award 2019 diberikan kepada kepala daerah pendukung kebangkitan zakat, termasuk diberikan kepada lembaga internasional yang khusus menangani pengentasan penderitaan dan kemiskinan di lingkungan generasi baru penerus bangsa. Ada juga kategori Media Pendukung Kebangkitan Zakat, Pembayar Zakat Teladan serta Tokoh dan Artis Peduli Zakat. (agm)