CekJakarta – Masyarakat Indonesia kini bisa menikmati internet berkecepatan tinggi setelah Palapa Ring mengintegrasikan jaringan tulang punggung (backbone) serat optik nasional dari wilayah barat, tengah, hingga timur. Pemerintah mengibaratkan proyek ini sebagai ‘tol langit’.
“Jadi mulai saat ini, Agustus kemarin dari 514 kabupaten/kota tidak ada yang tidak dihubungkan dengan ‘jalan tol’ tadi. Kominfo beserta teman-teman operator yang membangun jaringan tulang punggung internet berkecepatan tinggi tadi,” jelas Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara saat peresmian Palapa Ring di Istana Negara, Jakarta, Senin (14/10/2019).
Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian proyek infrastruktur jaringan telekomunikasi, Palapa Ring dengan menandatangani prasasti digital. Turut mendampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Menurut Rudiantara, Palapa Ring itu adalah seperti jalan tol untuk internet kecepatan tinggi. Jadi, misalkan, di jalan tol Jakarta-Bandung, pintu Bekasi sudah dibuka, pintu Karawang sudah dibuka, nanti yang membangun akses keluar jalan tol tersebut adalah para operator telekomunikasi.
Menkominfo menerangkan, meski Palapa Ring baru diresmikan saat ini, namun jaringan Palapa Ring wilayah Barat sudah selesai pada 2 Maret 2018, adapun Palapa Ring Tengah yang mencakup Kalimantan, Sulawesi, Maluku tuntas 21 Desember 2018 sedangkan Palapa Ring Timur pada 29 Agustus 2019 lalu. Selesainya Palapa Ring Timur menandai proyek ini siap 100 persen operasi secara komersial secara nasional.
Khusus Palapa Ring Timur di Papua, pemerintah bekerja sama dengan swasta/BUMN membangun jaringan serat optik di 30 Kabupaten yang belum pernah dibangun dan sekaligus membangun interkoneksi 42 kabupaten di Papua dan Papua Barat.
“Ini memang yang paling luas kalau kita lihat infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah di kabupaten/kota di Papua. Ini juga menunjukkan kebijakan keberpihakan pemerintah yang tidak Jawa sentris tetapi Indonesia sentris khususnya membangun di Indonesia Timur,” ungkap Rudiantara.
Adapun, kapasitas jaringan kabel darat dan laut dari Palapa Ring mencapai 80-100 Gigabyte per second (Gbps) dengan kapasitas microwave 1 up to 2,5 Gbps.
Palapa Ring merupakan proyek pembangunan tulang punggung jaringan serat optik nasional yang menghubungkan seluruh 514 ibukota kabupaten/kota di Indonesia yang dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan Non-KPBU. PT Telkom telah mengintegrasikan tulang punggung serat optik di 457 Kabupaten/Kota melalui skema Non-KPBU.
Penggelaran Palapa Ring oleh Pemerintah sepanjang lebih dari 12.000 km di 57 kabupaten/kota di 11 provinsi dengan skema KPBU merupakan wujud dari afirmasi pemerintah untuk menyediakan internet cepat di wilayah-wilayah Terluar, Terdepan, Tertinggal (3T) yang secara komersial tidak feasible untuk dibangun oleh pihak swasta. Bekerja sama dengan PT Palapa Ring Barat, PT. LEN Telekomunikasi Indonesia, PT. Palapa Timur Telematika, Pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo telah menuntaskan pembangunan jaringan serat optik nasional di seluruh ibukota kabupaten/kota di Indonesia.
Proyek Palapa Ring diumumkan oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 2005 di Forum Infrastructure Summit I, namun mengalami beberapa kendala dalam pembiayaan dan pemilihan skema pengadaannya. Di tahun 2015, Pemerintah membuat terobosan melalui penetapan Peraturan Presiden tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (Perpres 38/2015) yang memberikan alternatif pembiayaan proyek pembangunan melalui skema KPBU yang memungkinkan dimulainya pembangunan infrastruktur telekomunikasi Palapa Ring pada tahun 2016. (kwb/kom)