Menjaga Persatuan Bangsa

CekJakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto bersama sejumlah menteri, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan kunjungan kerja ke Wamena, Papua. Pada kesempatan tersebut, ia berpesan kepada seluruh masyarakat Papua agar kembali membangun persatuan sebagai bangsa.

“Saya kira kita sebagai hamba Allah, hamba Tuhan, kita tidak lagi menanam kebencian. Itu kita kubur, kita bangun kembali persatuan kita sebagai bangsa,” tutur Menko Polhukam kepada warga yang mengungsi di halaman Kodim 1702/Jayawijaya, Wamena, Papua, Selasa (8/10/2019).

Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, dan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Menko Polhukam mengatakan, Presiden Joko Widodo berpesan agar memberikan pemahaman kepada masyarakat yang dari luar Papua untuk tidak kembali ke daerah masing-masing, tetapi tetap tinggal di Papua membangun kehidupan seperti biasanya.

“Tentu dengan jaminan keamanan. Artinya, aparat kepolisian dan TNI menjamin supaya tidak ada lagi penyerangan. Tetapi tentunya ini juga perlu dukungan pemerintah daerah, dukungan dari tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, dan saudara-saudara kita yang ada di Wamena,” katanya.

Menko Polhukam mengatakan bahwa sebenarnya masyarakat tidak senang kalau kerukunan dan kedamaian itu terusik oleh oknum-oknum yang menyebabkan kondisi di Papua seperti ini.

“Oleh karena itu, pesan Presiden bahwa ayo secepatnya saling memaafkan dan kemudian membangun kembali kerukunan, kedamaian yang kemarin kita miliki bersama,” tuturnya.

Menurut Menko Polhukam, tidak ada alasan untuk warga non Papua karena adanya peristiwa ini kemudian pulang ke wilayah masing-masing. Sebab, mereka sudah menyatu dengan rantai kehidupan masyarakat Wamena, terutama ekonominya.

Presiden sendiri telah memerintahkan untuk membangun kehidupan fisik yang telah rusak seperti toko-toko, ruko-ruko, instansi pemerintah, PLN, dan fasilitas umum.

“Saya kira ini merupakan sesuatu yang sangat bagus sehingga dalam waktu singkat bangunan-bangunan fisik sudah pulih kembali,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Jayawijaya Esmon Walilo mengatakan bahwa rakyat di Wamena tidak pernah membenci dan mengusir orang. Ia pun meminta agar saudara-saudara yang ke luar dari Wamena bisa ditelepon agar kembali ke Wamena.

“Selama 10 tahun ini saya selalu bilang tidak ada orang pendatang. Bapak Ibu ini punya hak untuk hidup di sini, kita (masyarakat Papua) juga punya hak untuk hidup di Aceh atau di mana pun di Republik ini,” kata Esmon.

“Oleh karena itu, kami atas nama masyarakat Jayawijaya atau Pemda Jayawijaya, saya mau mengimbau untuk kita semua supaya kita jangan takut, kita selalu ada di sini untuk bapak ibu sekalian. Kami juga harapkan ke depan setelah kejadian ini kita bangkit dan kita berjalan lebih baik, sehingga motto kita Yogotak Hubuluk Mutuk Hanorogo itu tidak hanya bayang-bayang tetapi betul-betul diterapkan. Kita membangun masyarakat ini dengan suatu keadilan, betul-betul kita merasakan adil dan makmur,” sambungnya. (pol)