Jakarta, 7 Mei 2020
Virus Covid-19 (SARS-CoV-2) bisa berada di mana saja, menempel di benda-benda yang ada di sekitar kita. Cara yang paling efektif untuk mencegah penularan virus tersebut adalah dengan sering mencuci tangan pakai sabun.
”Membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir ini penting dilakukan. Ini yang akan jadi kunci untuk membunuh, merusak, dan mematikan virus yang mencemari tangan kita,” kata Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto pada Konferensi Pers di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (7/5).
Ia menyebut penularan virus Covid-19 tidak langsung paling banyak terjadi. Penularan itu terjadi melalui benda di sekitar kita yang tercemar virus Covid-19 yang kita sentuh dan kemudian menyentuh mulut, hidung, dan mata. Maka penularan itu sangat efektif.
”Inilah cara yang paling banyak terjadi penularan akibat hantaran tidak langsung. Mungkin kita bisa melindungi diri dengan memakai masker, tapi pencemaran pada benda di sekitar kita yang biasa kita sentuh harus diwaspadai,” ujarnya.
dr. Achmad menambahkan bahwa beberapa pengamat mengatakan seseorang yang membawa virus dalam tubuhnya dan tidak memakai masker, maka orang di sekitarnya memiliki risiko tertular sampai 75 persen karen percikan ludah mengenai banyak benda.
”Inilah gunanya mencuci tangan. Penting, karena kita tidak pernah tahu siapa yang terkena virus corona,” ucapnya.
Droplet secara langsung, lanjutnya, memang masih bisa dihindarkan. Tapi itu bukan satu-satunya cara untuk melindungi diri dari Covid-19. Maka harus tetap diikuti dengan mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir.
Jumlah Kasus Bertambah
Hingga hari ini pukul 12.00 WIB jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 bertambah 338 orang total 12.776, pasien sembuh bertambah 64 sehingga total 2.381, sementara pasien meninggal bertambah 35 total 930.
Jumlah orang dalam pemantauan sebanyak 243.455, dan pasien dalam pengawasan 28.508. sebanyak 354 kabupaten/kota terdampak Covid-19 yang tersebar di 34 provinsi.
dr. Achmad mengingatkan bahwa gambaran penambahan jumlah kasus tersebut menunjukkan kasus Covid-19 di Indonesia harus terus diwaspadai. Karena itu laksanakan imbuan pemerintah untuk tetap diam di rumah dan tidak mudik, dalam hal ini peran serta masyarakat yang diutamakan.
”Yang terdepan dalam penanganan Covid-19 adalah kita, kita pasti bisa,” kata dr. Achmad.