BOGOR – Musyawarah Nasional Istimewa digelar oleh Himpunan Petani dan Peternak Milenial Indonesia (HPPMI), tepatnya di Cisarua, Kabupaten Bogor. MUNASI itu berlangsung selama dua hari tepatnya pada 3-4 September 2020. Forum ini mencetuskan beberapa keputusan penting dalam pembaharuan sektor pertanian untuk menangani tantangan di era Milenial. Selain itu, susunan kepengurusan juga ditetapkan oleh Ketua Umum HPPMI, Aldi Supriyadi.
Aldi Supriyadi mengemukakan putusan penting MUNASI, salah satunya yakni mengenai Rencana Strategis Nasional HPPMI untuk tahun 2020 – 2025. Aldi juga mengatakan bahwa Strategi Nasional HPPMI mengarah pada pembaharuan pertanian demi mengembalikan Indonesia sebagai Negara agraris. “Jangka pendek kita akan menata kelembagaan organisasi sesuai dengan target kinerja yang akan kita capai, membentuk kepengurusan di 34 Propinsi, dan yang tidak kalah penting melakukan regenerasi petani dan peternak,” tuturnya.
Aldi mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 21 daerah yang sedang menyusun kepengurusan. Ia juga menargetkan hingga akhir 2020 pengurus daerah sudah harus terbentuk. “Untuk kegiatan pertanian dan peternakan sebetulnya sudah berjalan. Kelembagaan ini nantinya akan memperkuat daya tawar petani dan peternak untuk mengakses pasar dan juga permodalan,” ujarnya.
Kata Aldi, HPPMI kedepannya akan membentuk koperasi demi mempermudah anggota mendapatkan modal sekaligus menjaga harga bahan baku di pasaran. “Harga harus kita buat standar, tidak memberatkan konsumen tapi menguntungkan petani,” katanya.
Untuk pertanian yang modern, Aldi menginformasikan bahwa HPPMI akan membangun sistem informasi dan database petani se-Indonesia serta bahan baku yang ditanamnya. Dengan data tersebut, nantinya HPPMI akan berusaha mengembangkan sektor hilir demi memperluas pasar serta produk-produk turunan. “Kita tentu akan berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri untuk ketahanan pangan nasional, apalagi di masa pandemi saat ini,” ujarnya.
Selain itu, Ichsan Firdaus, salah satu Anggota Komisi IV DPR RI yang mengikuti acara secara online merespon dengan positif keinginan yang akan dilakukan HPPMI kedepannya. Menurutnya, Indonesia sangat membutuhkan sektor pertanian demi meningkatkan perekonomian Negara. “Kita sama-sama tahu hari ini kita menghadapi pandemi yang berdampak terhadap ekonomi, hampir semua sektor usaha pertumbuhannya negatif tapi pertanian justru mengalami pertumbuhan yang positif,” kata dia.
Ichsan mendukung agar HPPMI untuk segera melakukan kerja-kerja nyata untuk mendorong modernisasi pertanian dan peternakan Indonesia.
Moch Yhaeni, Ketua Dewan Pendiri HPPMI menambahkan, HPPMI muncul di saat momen yang tepat. Ia menyatakan harapannya agar HPPMI dapat menjadi payung untuk melindungi serta mensejahterakan petani dan peternak di Indonesia.
Oleh: Sania Chandra Nurfitriana