Bandung, Cekberita.net – Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Achmad Ru’yat mengatakan bahwa Provinsi Jawa Barat menurut Bank Indonesia dari penelitiannya menyatakan bahwa perkembangan ekonomi dan keuangan digital pada triwulan tahun 2021 mengalami peningkatan volume sebesar 21,56% atau mencapai lebih dari 250 juta transaksi.
“Meningkatnya transaksi digital Jawa Barat ternyata juga dipengaruhi oleh tingginya jumlah pengguna e-commerce,” ujarnya.
Kemudian Ru’yat melanjutkan, sebelum pandemi jumlah pembeli barang konsumen di tahun 2019 Januari itu sekitar 107 juta orang, sedangkan di masa pandemi terjadi peningkatan mencapai 138,1 juta orang.
“Jadi ketika pandemi berlangsung, semua orang produktif dengan bisnis online, banyak orang yang kaya mendadak dengan jualan bunga, banyak orang yang kaya mendadak ketika para UMKM dipasarkan dengan sistem online, dan di Jawa barat itu terjadi,” ungkapnya.
Lalu soal pembayaran non tunai melalui transfer bank, mantan Wakil Wali Kota Bogor ini menyebutkan angkanya mencapai 35,27 persen.
“Adanya peningkatan transaksi elektronik menawarkan alternatif bagi pelaku usaha mikro menengah untuk merubah haluan dengan berjualan secara online, kemudian dari 4 juta lebih UMKM di Jawa Barat, 26,2% UMKM sudah aktif menggunakan sistem online dalam memasarkan produknya ini luar biasa,” tukasnya.
“Secara nasional 13,7 juta UMKM sudah bermigrasi ke ranah penjualan online melalui platform Sirclo dengan jumlah kedua terbanyak adalah UMKM di Jawa Barat sebanyak 21% setelah Jakarta,” lanjut Ru’yat.
Dengan paparan tersebut Achmad Ru’yat menegaskan bahwa kolaborasi Pemprov Jabar bersama DPRD Jabar membuktikan bahwa Jawa Barat sangat concern setelah DKI Jakarta, membantu 21% pengguna pemasaran produk melalui sistem online.
“Sebagai usaha untuk membantu UMKM yang terdampak pandemi, Pemprov Jabar juga sudah meluncurkan sebuah marketplace yang aman dan ramah pengguna yaitu Borondong ID, Jadi silahkan diakses itu ada Borondong.ID ya komunitas di sana ada,” katanya.
Target pasar dari Borondong ID adalah aparatur sipil negara, karena penduduk Jawa Barat yang berjumlah lebih dari 300.000 orang saat ini sekitar 260 UMKM telah memasarkan produknya lewat Borondong ID.
“Jadi di Jawa barat telah memasarkan dengan jumlah yang sangat luar biasa, hadirnya marketplace ini diharapkan mampu menjadikan teknologi digital sebagai solusi pemulihan ekonomi, mengingat peran UMKM yang cukup besar terhadap PDBIndonesia sebesar 57,20% di tahun berjalan,” imbuh Ru’yat.
“Pemerintah Provinsi Jawa barat juga telah mendorong 79% pelaku UMKM untuk memanfaatkan digitalisasi dalam memasarkan produk usahanya, saat ini dari 4,6 juta pelaku UMKM baru 21% yang manfaatkan perkembangan teknologi informasi di Jawa barat,” pungkasnya, Jum’at (12/05/2023).