Pemkab Bogor Dan Kemensos RI Gelar Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis

Bogor -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi bekerja sama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia menggelar kegiatan bakti sosial operasi katarak gratis bagi masyarakat umum. Kegiatan dihadiri langsung oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini di RSUD Ciawi, Rabu (25/10).

Untuk diketahui, pada bakti sosial operasi katarak gratis tersebut, sekitar 1.000 pasien mengikuti skrining atau pemeriksaan medis, hasilnya ada sekitar 350 pasien yang diizinkan dilakukan operasi katarak. Kegiatan ini demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Menteri Sosial Tri Rismaharini menjelaskan, ini adalah kegiatan rutin Kemensos yang dilaksanakan setiap bulan. Pelayanan operasi katarak gratis ini sangat penting, karena kalau pasien terlambat satu hari saja, pasien akan menjadi buta dan tentunya berdampak terhadap produktivitas pasien.

“Ternyata RSUD Ciawi ini peminatnya sangat banyak, dari sekitar 1.000 orang yang kita screening, hasilnya ada sekitar 350 pasien yang kita lakukan operasi katarak, sebagian besarnya berasal dari wilayah Kabupaten Bogor,” jelas Risma.

Risma menerangkan, Kemensos memang memiliki program operasi katarak gratis yang secara rutin dilaksanakan di seluruh Indonesia. Demi mencegah orang mengalami kebutaan akibat katarak, dan tentunya menjaga pasien agar tetap produktif dengan menyembuhkannya dari penyakit katarak.

“Semoga pasien yang dioperasi hari ini, bisa sembuh dari penyakit katarak, kemudian bisa lebih produktif, dan keluarganya juga bisa tetap produktif,” terang Mensos Tri Rismaharini.

Direktur RSUD Ciawi, Fusia Meidiawaty mengungkapkan, hari ini bekerja sama dengan Kementerian Sosial dilaksanakan operasi katarak gratis selama tiga hari. Operasi katarak gratis ini bisa diikuti oleh masyarakat umum. Kegiatan ini melibatkan tiga dokter dan 20 perawat.

“Pasien berasal dari Kabupaten Bogor dan wilayah sekitarnya, mereka yang daftar akan diskrining, jadi kita periksa terlebih dahulu, karena tidak semua yang mendaftar bisa dilakukan operasi karena alasan medis,” ungkap Fusia.

Ia menambahkan, pasca operasi pasien akan dirawat jalan, yang terpenting setelah operasi beberapa hal harus diperhatikan. Seperti jangan terkena basah di daerah bekas operasi, jangan mengangkat benda berat, dan jangan terlalu banyak menunduk.

Salah satu pasien operasi katarak asal Desa Leuwimalang Kecamatan Cisarua, Tarkumi mengatakan, dirinya bersyukur bisa mengikuti program tersebut. Ia merasa program tersebut sangat baik dan berguna bagi rakyat kecil. Dan semoga bisa dilaksanakan terus-menerus sehingga masyarakat yang memang membutuhkan bisa mendapatkan layanan gratis ini.

“Dengan operasi katarak gratis ini saya sangat terbantu, saya sangat berharap bisa sembuh, bisa lebih sehat, dan bisa beraktifitas seperti biasa kembali,” kata Tarkumi.(TIM)