Cekberita.net – Sebagai wujud nyata peran PLN dalam menjaga kelestarian lingkungan, masih dalam momen peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bogor ikut berpartisipasi dalam aksi tanam pohon yang digagas oleh Komunitas Pemuda Peduli (KPP) Bogor Raya dan didukung oleh Pemerintah Kota Bogor. Bahkan Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, ikut hadir dalam kegiatan tersebut.
Jenal yang ikut menanam pohon di Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah, bersama para pemuda dan perangkat desa, mengapresiasi aksi tanam pohon tersebut, apalagi lokasi penanaman tersebut memang rawan longsor. Oleh karena itu, pemilihan lokasi ia nilai tepat.
Jenal lalu menyebutkan wilayah-wilayah di Bogor Tengah seperti Kebon Kalapa, Panaragan, Paledang, hingga Sempur, telah masuk zona merah rawan longsor, berdasarkan peta risiko yang dikeluarkan oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan telah dimasukkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2025 sampai dengan 2029.
“Kami akan terus mendorong kegiatan konservasi seperti ini, namun pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan dari masyarakat,” kata Jenal. Dalam aksi tanam pohon kali ini, hadir pula perwakilan dari BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, Camat, Lurah, serta Polresta Bogor, yang juga ikut menanam pohon.
Sementara itu, Gumelar menyampaikan kegiatan penanaman pohon tersebut menjadi upaya kolaboratif antara warga Panaragan, pemerintah, dan komunitas dalam rangka menjaga lingkungan serta mengantisipasi dampak bencana alam.
Di Bandung, Tonny Bellamy, General Manager Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat, mengatakan PLN terus berkomitmen untuk berkontribusi aktif dalam pelestarian lingkungan guna menjaga keseimbangan ekosistem demi keberlangsungan kehidupan generasi mendatang. Aksi nyata tersebut salah satunya diwujudkan melalui gerakan penanaman pohon. “Apalagi saat ini PLN siap menjalankan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 sebagai RUPTL paling hijau dengan total penambahan pembangkit 76% berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT), mulai dari tenaga surya, panas bumi, air, bioenergi. Ini merupakan komitmen nyata dalam menghadirkan energi yang ramah lingkungan,” tutur Tonny.